
Beberapa saat yang lalu penulis bertemu dengan seorang teman yang sedang mengalami masalah yaitu laporan tugasnya terinfeksi virus. Penulis melihat bahwa anti-virus yang dipakai teman saya cukup up-to-date namun ia tidak dapat mendeteksi virus tersebut. Setelah beberapa lama teman saya bercerita bahwa ia termakan tipu muslihat virus : dokumennya berikon ala dokumen Word. Selain cerita diatas penulis secara pribadi sering menjumpai masalah serupa dimilis-milis. Berikut penulis akan memaparkan sedikit tips untuk beberapa mencegah kita termakan muslihat virus baru yang belum terdeteksi anti-virus.
Sebelum menginjak kedalam tips mengenai pencegahan kita termakan muslihat
virus ada baiknya kita pelajari sesuatu yang dikenal dengan nama teknik
rekayasa sosial atau Social Engineering dalam bahasa Inggrisnya.
Teknik rekayasa sosial menurut RFC 2828 ( Internet Security Glossary ) dapat
diartikan :
Jargon halus untuk kemampuan non-teknis atau rendah teknologi seperti tipuan, trik, ancaman yang digunakan untuk menyerang sistem informasi.
Mayoritas dari pengguna Windows terinfeksi virus disebabkan oleh karena adanya teknik rekayasa sosial ini. Hal inilah yang membuat virus cepat menyebar.
Kekurangpahaman kita menjadikan hal ini menjadi senjata yang cukup mematikan dalam penyebaran dan penginfeksian virus. Beberapa contoh yang sering saya jumpai yaitu :
- Email palsu berlampirkan virus dengan judul yang ”menarik perhatian”
- Virus dengan ikon yang sangat kita kenal semisal :
- Icon dokumen Microsoft Office
- Icon folder
- Icon gambar, video dll
- Icon installer
- Sistem auto-run yang disalahgunakan untuk penyebaran virus
- Berikut tips umum yang akan membantu Anda untuk mencegah kita termakan muslihat virus.
Catatan :
Opsi 1 digunakan untuk menampilkan folder dan berkas yang beratribut hidden.
Opsi 2 digunakan untuk menampilkan ekstensi berkas-berkas yang ada di Windows semisal berkas Microsoft Word adalah berekstensi .doc atau .docx.
Opsi 3 digunakan untuk menampilkan folder atau file yang beratribut system.
Opsi-opsi yang ada di folder options ini dapat juga dikerjai oleh virus sehingga kita tidak dapat mengubah opsi-opsi ini. Untuk sistem yang pernah dikerjai oleh virus sehingga kita tidak dapat mengubah opsi di folder options ini, penulis menyarankan penggunaan SMADAV untuk mengembalikan pengaturan seperti sedia kala.
2. Ganti ikon standar Windows dengan beberapa alat gratis/berbayar yang
ada di internet. Beberapa alat yang dapat dipakai :
a. ActivIcons (http://www.cursorarts.com)
b. IconPackager (http://www.stardock.com)
Menggunakan mode tiles, namun terlihat juga berbentuk .exe karena penulis
menggunakan opsi 2 di folder options untuk menampilkan ekstensi
berkas-berkas yang ada di Windows. Untuk menggunakan mode details, klik kanan -> View -> Details
3. Untuk flashdisk atau harddisk gunakan ikon untuk tanda terkena virus
atau tidak, berikut contohnya:
Untuk membuatnya cukup mudah. Buka notepad kopikan kode berikut dan
save-as autorun.inf
[autorun]
icon=nama_icon.ico
Apabila ada infeksi virus kita akan segera mengetahuinya!
Berikut contoh ketika flashdisk terinfeksi virus.
4. Untuk flashdisk atau harddisk jangan pernah gunakan klik ganda untuk membuka root direktorinya. Sebaiknya gunakan explore 6. Ketika menancapkan flashdisk ke port USB tahan shift untuk mematikan fitur auto-run.
Tips khusus untuk mengidentifikasi virus
- Installer palsu (berbentuk .exe)
Pertama-tama unduh PeiD di www.peid.has.it
Ternyata file tersebut merupakan .exe yang dipaket dengan petite. Sebagai
informasi saja saya jarang sekali melihat installer dipaket dengan petite.
Installer pada umumnya dibuat dengan :
RAR SFX (RAR self extractor)
WinZIP SFX (WinZIP self extractor)
Installshield
Inno Setup
Nullsoft Scriptable Install System (Nullsoft PiMP SFX)
Wise Installer
Windows SFX installer
GP-Install
Email dengan lampiran mencurigakan
Jangan membuka e-mail dari orang lain terutama yang berekstensi .exe, .zip, .rar
kecuali Anda sudah mendapatkan konfirmasi mengenai pengiriman. Jangan
membuka e-mail dengan judul yang ”menggiurkan” semisal tentang lotere,
pornografi, hadiah gratis dan lain-lain.
Kesimpulan:
Berhati-hatilah karena teknik rekayasa sosial menggunakan tipu muslihat untuk
menyebarkan virus dan menginfeksikan virus. Teknik rekayasa sosial ini
diperoleh dari kebiasaan kita menggunakan sesuatu yang digunakan sebagai
senjata. Waspadalah-waspadalah! (kata Bang Napi)
Post a Comment